Pada tutorial kali ini kita akan membahas tentang bagaimana melakukan konfigurasi static routing pada cisco packet tracer. sebelum melakukan konfigurasi static routing, anda harus mengerti bagaimana konsep static routing dimana setiap router harus mengetahui ip network dari router lawan untuk dapat saling terkoneksi.
Pada article ini kita akan membahas bagaimana melakukan konfigurasi static routing pada 2 router terlebih dahulu.
Jangan lupa untuk melakukan konfigurasi hostname di setiap router.
Konfigurasi IP Address pada R1 :
Konfigurasi hostname pada R2 :
Konfigurasi IP Address pada R2 :
Konfigurasi IP Address pada PC0 yang terkoneksi ke R1 :
Konfigurasi IP Address pada PC1 yang terkoneksi ke R2 :
Sekarang lakukan test ping antara R1 dan R2 :
Jika status ping yaitu tanda seru ! , artinya koneksi ke destination berhasil.
Lakukan test ping antara pc0 dan pc1. seperti yang anda lihat berikut, PC0 ping ke router1 berhasil akan tetapi test ping ke PC1 tidak dapat terhubung. Mengapa demikian? karena tidak terdapat routing antara network PC0 pada R1 dan network PC1 pada R2.
Selanjutnya lakukan konfigurasi static routing pada masing-masing router
Konfigurasi Static routing pada R1 :
Pada R1 anda harus menambahkan network yang akan di routing dari R2, yaitu 192.168.2.0 dan definisikan subnetmasknya yaitu 255.255.255.0. terakhir anda harus menambahkan ip gateway. dimana ip dari R2 yang merupakan direct connect dengan R1 (10.10.10.2).
Konfigurasi Static routing Pada R2 :
Pada R2 anda harus menambahkan network yang akan di routing dari R1, yaitu 192.168.1.0 dan mendefinisikan subnetmasknya 255.255.255.0 selanjutnya ip gateway yang digunakan yaitu ip dari R1 yang terkoneksi secara langsung ke R2 yaitu (10.10.10.1) .
lakukan show ip route status pada R1 dan R2 :
Sekarang lakukan test ping antara PC0 dan PC1.
PC0 kePC1 :
PC1 ke PC0 :
Koneksi antara network pada R1 dan R2 telah berhasil.
